Jarak Hyperfocal (fokus hiper) adalah teknik yang populer digunakanpara street photography terutama jika menggunakan kamera pengintai. Jika Sobat menggunakan fokus manual Leica atau Contax – Sobat akan menemukan tanda pada lensa sehingga mudah untuk membaca jarak fokus hiper.
Foto : oleh alan Samuel
Lihatlah pengukuran jarak meter untuk F-stop yang diberikan pada lensa. Karena sebagian besar street photography dilakukan berjarak antara 7 sampai 15 kaki agar dengan mudah dapat mengatur lensa sehingga segala sesuatu yang jatuh dalam jarak ini akan menjadi fokus pafa f-stop yang diberikan. Ini semata-mata bukan berarti Sobat telah mendapatkan fokus yang tepat, tapi ini boleh jadi hanya mendekati titik fokus sehingga fokus akan terlihat baik-baik saja. Sobat harus banyak melakukan trial-error (percobaan) sehingga Sobat tahu berapa jarak pada setiap pengaturan f-stop. lensa SLR Modern biasanya tidak menunjukkan jarak fokus hiper (karena adanya auto-focus).
Pra-fokus, baik dengan kamera manual atau kamera auto fokus melibatkan antisipasi. Sobat harus memutuskan apa yang akan Sobat potret adalah subjek yang berada pada jarak setara dengan fokus.
Jika menggunaan kamera manual, setelah Sobat mengatur fokus pada lensa, biarkan sebagaimana adanya, fokus pada subyek dan “shoot!!” ketika subyek melewati titik fokus.
Jika menggunakan auto-fokus, Sobat harus tahu bagaimana “mengunci fokus”. kamera digital seperti Canon dapat memindahkan kunci fokus ke tombol pada bagian belakang kamera dan menjaga ibu jari di atasnya untuk mengunci fokus – atau bahkan Sobat dapat mematikan auto-fokus jika Sobat sudah tahu area yang akan Sobat jadikan sasaran.
“Hoi An impression” oleh Thomas Jeppesen
Ada teknik lain untuk memfokuskan yang dapat digunakan dalam kombinasi teknik fokus. Salah satunya adalah teknik street ballet.
Misalkan: Sobat melihat seseorang yang akan di jadikan subjek berjarak 20 meter dan berjalan ke arah mendekati dimana Sobat berada. Cukup arahkan kamera di tempat dimana Sobat berencana untuk memotret subyek tersebut dan mengunci fokus. Kemudian arahkan kembali kamera ke arah subjek. Jika Sobat memegang DSLR dalam posisi yang tepat Sobat dapat melihat refleksi dari subjek Sobat mendekati. Sobat masih memiliki kunci fokus. Saat Subyek mendekati tempat Sobat mengunci fokus tadi- putar perlahan ke arah tempat mengunci fokus lalu tekan shutter seketika ketika subyek melewati titik fokus yang sudah Sobat kunci.
Itulah kenapa teknik ini disebut street ballet, karena jika dilihat seolah-olah sang fotografer sedang menari dengan kameranya
.
Ingat, Sobat jangan pernah menurunkan kamera dari mata Sobat setelah Sobat mengunci fokus karena ini adalah harga mati.
Yang harus Sobat lakukan adalah berlatih, berlatih dan terus berlatih. Karena seorang fotografer profesional pun melakukannya…..
“Paper vendor” oleh Steve Marshall
LATIHAN: Cari jalanan yang sibuk dengan lalu-lalang orang di mana Sobat dapat berlatih teknik ini. Sobat tidak perlu untuk berdiri saja di satu tempat tetapi cobalah bergerak minimal 10 kali setiap hari. Jika Sobat sudah merasa ahli, sekarang cobalah di tempat yang agak sepi, untuk mengambil subyek yang lebih terarah.
Sumber : http://dbeckerman.wordpress.com
Kredit Gambar: www.Picturesocial.com
0 komentar:
Posting Komentar